Langsung ke konten utama

Bantenologi Ajak Masyarakat Kenali Sejarah Banten

SERANG- Bantenologi sukses mengadakan acara “Kolokium Sinkretisme Islam di Banten dan Jawa Barat” yang digelar di Aula Sjadzeli Hasan Lt. 2 UIN Banten. Sinkretisme sendiri adalah perpaduan antara budaya dan agama. Acara ini menghadirkan beberapa pembicara diantaranya Dr. Sarah Anis, Dr. Helmy Faizi Bahrul Ulumi, Dr. Ayatullah Humaeni, Dr. Mohammad Hudaeri, Dr. Achmed Sukhendro, dan Dr. Mody Affandi. Rabu (25/04/2018).

Ketua Pelaksana Kegiatan, Adilah mengatakan acara ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan mengenai Islam itu sendiri khususnya di Banten dan Jawa Barat serta untuk masyarakat luas. “Acara ini memberikan pengetahuan mengenai Islam secara luas untuk masyarakat Banten, bagaimana Islam itu bisa tumbuh dan berkembang di Banten dan Jawa Barat. Ada hal-hal yang di luar nalar pikiran kita seperti adanya magic dalam Islam, dan masih ada keterikatannya dengan kebudayaan Islam yang ada di Jawa Barat,” jelasnya.

Dikatakan Adilah, diangkatnya tema tersebut karena Banten dan Jawa Barat masih ada keterikatannya meski sudah memisahkan diri, bukan hanya Banten dan Jawa Barat saja yang mempunyai kebudayaan tradisi Islam seperti di Banten.

“Hampir di seluruh Indonesia mempunyai kesamaan kebudayaan islam, Islam itu sendiri dilihat dari pengaruh perkembangan Islam juga dan bagaimana Islam itu hadir serta disesuaikan pula oleh masyarakat itu sendiri, adanya sinkritisme yaitu mengkaji Islam yang di pengaruhi oleh perkembangan itu sendiri sehingga bisa di padukan dengan Islam di seluruh Indonesia,” tambahnya.

Masyarakat harus mengetahui pentingnya pengetahuan tentang islam di Banten, melihat bagaimana masyarakat yang berkembang atau tumbuh dengan kepercayaan/ agama yang saat ini mereka anut, dan kita melihat sisi-sisi kepercayaan masyarakat itu sendiri.

“Kita berharap adanya kegiatan seperti ini agar masyarakat bisa lebih menghargai lagi, lebih menjaga lagi sehingga tidak ada lagi perdebatan atau konflik hanya berbeda cara beribadah, kita hidup harus bertoleransi dengan sesama,” ujarnya. (erna/marwah/alf)
Tulisan ini telah dimuat dalam sebuah berita media online bantenevent.com
Silahkan baca:

Komentar